Rabu, 07 Januari 2015

Pertelevisian Di Jaman Yang Akan Datang


Seorang penulis dari Business Insider, Jim Edward menulis sebuah artikel tentang "Matinya Televisi". Ia mengatakan dalam artikelnya bahwa di masa yang akan datang dunia media akan dikuasai oleh era digital dimana Televisi bukan lagi menjadi media elektronik yang utama melainkan online streaming yang lebih berkuasa. Kemudahan untuk mendapatkan wifi dimana-mana, membuat kebanyakan orang semakin bebas memilih untuk melihat tayangan yang mereka inginkan, maka dari itu para jurnalis harus mempunyai keahlian dalam komunikasi untuk menentukan kualitas dari isi pesan berita yang akan disampaikan kepada khalayak.

Seiring perkembangan zaman, kemajuan teknologi dunia yang semakin modern, membuat manusia tidak bisa lepas dari teknologi yang diciptakan melalui hasil pemikirannya. Kita melihat bahwa teknologi itu sendiri begitu canggih bahkan berubah semakin canggih setiap harinya. Dalam bidang teknologi informasi tentunya, manusia sangat menikmati kemudahan dalam mendapatkan arus komunikasi. Namun, dibalik itu semua teknologi yang diciptakan menyimpan kekuatan untuk menghacurkan manusia itu sendiri sehingga manusia terjebak oleh ciptaannya.

Bicara mengenai teknologi, pastinya tak luput dari media, dimana media dibagi menjadi tiga bagian yaitu media cetak, elektronik dan internet. Dengan adanya media internet (online) saat ini, telah menyebabkan media cetak terutama koran hampir punah, banyak sekali media cetak yang beralih ke media online.  Begitu juga dengan radio yang saat ini memakai media online sebagai sarana streaming, jadi radio tidak hanya didengar oleh telinga namun bisa dilihat. Lalu, bagaimana dengan Televisi? yang saat ini juga hampir punah dengan kehadiran era digital.

Kepunahan televisi dalam waktu 10 tahun ke depan di Amerika Serikat bisa saja terjadi, melihat keadaan negara yang sudah maju dan didukung pula dengan penetrasi medianya juga sudah cukup menjangkau secara cepat dan luas. Lain halnya jika kita berbicara tentang Indonesia, sebagian besar masyarakatnya terbilang masih tergantung pada televisi untuk banyak hal, baik untuk mencari berita, hiburan, atau bahkan menonton film. Di tengah-tengah perkembangan media digital saat ini, sepertinya televisi masih menjadi media utama.

Salah satu Dosen program tv berita, Universitas Budi Luhur, Zakaria, mengomentari tentang matinya pertelevisian tersebut. "Kalau untuk di negara maju bisa terjadi, tapi kalau untuk negara berkembang seperti Indonesia bisa sepuluh tahun lebih lama lagi akan terjadi matinya pertelevisian tersebut karena konsumsi internet di Indonesia masih kurang memadai, hanya kalangan terbatas saja". katanya, saat ditemui usai mengajar.
Wawncara dengan Pak Zakaria
Seperti yang dipaparkan oleh Ikhsan selaku Corporate Secretary PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), saat sedang mengadakan tanya jawab di Kebon Jeruk. Ia menyampaikan bahwa, "sepuluh tahun sebelum adanya isu tentanng matinya pertelevisian, kami sudah memikirkan hal tersebut. Jika nantinya masyarakat beralih ke online streamingpun kami tidak takut dan tidak ada masalah, sebab tayangan yang ada di online streaming itu pada dasarnya melalui televisi juga bukan? lagipula dalam mengakses live streaming kita membutuhkan jaringan internet 4G, sedangkan di Indonesia untuk jaringan 3G pun masih sulit ditemukan, hanya kalangan-kalangan tertentu saja".

Coorporate Secretary PT. RCTI



Mariko Rizkiansyah, selaku dosen Universitas Budi Luhur mata kuliah TV Programming menjelaskan bahwa Menteri Komunikasi dan Informasi (menkoinfo) telah membuat peraturan bahwa semua tv analog nantinya akan berubah ke tv digital, yang menjadi masalah perubahan tersebut akan membutuhkan biaya banyak pastinya, kemudian di satu sisi kesiapan masyarakatnya bisa menerima atau tidak dari perubahan tersebut. Indonesia pasti akan masuk ke dalam tv digital namun yang belum dipastikan adalah waktunya, kapan?. Tetapi, peraturan tersebut sudah dibuat sejak 2005 namun karena masih adanya kepentingan-kepentingan antara pemilik tv dengan pemerintah, jadi masih dilakukan negosiasi-negosiasi antara kedua belah pihak. Beliau juga mengatakan bahwa tv itu tidak akan mati namun hanya sistemnya saja yang berubah dari analog ke digital.

wawancara dosen, Mariko Rizkiansyah

Memang sudah jelas terlihat pergeseran ke media-media digital seperti internet,mobile, dan lain-lain, tetapi penetrasi semua media itu masih belum maksimal menjangkau masyarakat di Indonesia. televisi di Indonesia masih mendominasi dan masih menjadi pilihan bagi masyarakatnya. Di Indonesia juga, dunia pertelevisian mengalami kebebasan yang sangat besar. Hasil teknologi yang begitu pesat membuat semua masyarakat menikmatinya, maka dari itu Televisi masih menjadi media elektronik utama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar