Seorang penulis dari Business
Insider, Jim Edward menulis sebuah artikel tentang "Matinya
Televisi". Ia mengatakan dalam artikelnya bahwa di masa yang akan datang
dunia media akan dikuasai oleh era digital dimana Televisi bukan lagi menjadi
media elektronik yang utama melainkan online streaming yang lebih berkuasa.
Kemudahan untuk mendapatkan wifi dimana-mana, membuat kebanyakan orang semakin
bebas memilih untuk melihat tayangan yang mereka inginkan, maka dari itu para
jurnalis harus mempunyai keahlian dalam komunikasi untuk menentukan kualitas
dari isi pesan berita yang akan disampaikan kepada khalayak.
Seiring perkembangan zaman,
kemajuan teknologi dunia yang semakin modern, membuat manusia tidak bisa lepas
dari teknologi yang diciptakan melalui hasil pemikirannya. Kita melihat bahwa
teknologi itu sendiri begitu canggih bahkan berubah semakin canggih setiap
harinya. Dalam bidang teknologi informasi tentunya, manusia sangat menikmati
kemudahan dalam mendapatkan arus komunikasi. Namun, dibalik itu semua teknologi
yang diciptakan menyimpan kekuatan untuk menghacurkan manusia itu sendiri sehingga
manusia terjebak oleh ciptaannya.
Bicara mengenai teknologi,
pastinya tak luput dari media, dimana media dibagi menjadi tiga bagian yaitu
media cetak, elektronik dan internet. Dengan adanya media internet (online)
saat ini, telah menyebabkan media cetak terutama koran hampir punah, banyak
sekali media cetak yang beralih ke media online. Begitu juga dengan radio yang saat ini memakai
media online sebagai sarana streaming, jadi radio tidak hanya didengar oleh
telinga namun bisa dilihat. Lalu, bagaimana dengan Televisi? yang saat ini juga
hampir punah dengan kehadiran era digital.
Kepunahan televisi dalam waktu 10
tahun ke depan di Amerika Serikat bisa saja terjadi, melihat keadaan negara
yang sudah maju dan didukung pula dengan penetrasi medianya juga sudah cukup
menjangkau secara cepat dan luas. Lain halnya jika kita berbicara tentang
Indonesia, sebagian besar masyarakatnya terbilang masih tergantung pada
televisi untuk banyak hal, baik untuk mencari berita, hiburan, atau bahkan
menonton film. Di tengah-tengah perkembangan media digital saat ini, sepertinya
televisi masih menjadi media utama.
Salah satu Dosen program tv
berita, Universitas Budi Luhur, Zakaria, mengomentari tentang matinya
pertelevisian tersebut. "Kalau untuk di negara maju bisa terjadi, tapi
kalau untuk negara berkembang seperti Indonesia bisa sepuluh tahun lebih lama
lagi akan terjadi matinya pertelevisian tersebut karena konsumsi internet di
Indonesia masih kurang memadai, hanya kalangan terbatas saja". katanya,
saat ditemui usai mengajar.
Wawncara dengan Pak Zakaria |
Seperti yang dipaparkan oleh
Ikhsan selaku Corporate Secretary PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI),
saat sedang mengadakan tanya jawab di Kebon Jeruk. Ia menyampaikan bahwa, "sepuluh
tahun sebelum adanya isu tentanng matinya pertelevisian, kami sudah memikirkan
hal tersebut. Jika nantinya masyarakat beralih ke online streamingpun kami
tidak takut dan tidak ada masalah, sebab tayangan yang ada di online streaming
itu pada dasarnya melalui televisi juga bukan? lagipula dalam mengakses live
streaming kita membutuhkan jaringan internet 4G, sedangkan di Indonesia untuk
jaringan 3G pun masih sulit ditemukan, hanya kalangan-kalangan tertentu saja".
Coorporate Secretary PT. RCTI |
Mariko Rizkiansyah, selaku dosen
Universitas Budi Luhur mata kuliah TV Programming menjelaskan bahwa Menteri
Komunikasi dan Informasi (menkoinfo) telah membuat peraturan bahwa semua tv
analog nantinya akan berubah ke tv digital, yang menjadi masalah perubahan
tersebut akan membutuhkan biaya banyak pastinya, kemudian di satu sisi kesiapan
masyarakatnya bisa menerima atau tidak dari perubahan tersebut. Indonesia pasti
akan masuk ke dalam tv digital namun yang belum dipastikan adalah waktunya,
kapan?. Tetapi, peraturan tersebut sudah dibuat sejak 2005 namun karena masih
adanya kepentingan-kepentingan antara pemilik tv dengan pemerintah, jadi masih
dilakukan negosiasi-negosiasi antara kedua belah pihak. Beliau juga mengatakan
bahwa tv itu tidak akan mati namun hanya sistemnya saja yang berubah dari
analog ke digital.
wawancara dosen, Mariko Rizkiansyah |
Memang sudah jelas terlihat
pergeseran ke media-media digital seperti internet,mobile, dan lain-lain,
tetapi penetrasi semua media itu masih belum maksimal menjangkau masyarakat di
Indonesia. televisi di Indonesia masih mendominasi dan masih menjadi pilihan bagi
masyarakatnya. Di Indonesia juga, dunia pertelevisian mengalami kebebasan yang
sangat besar. Hasil teknologi yang begitu pesat membuat semua masyarakat
menikmatinya, maka dari itu Televisi masih menjadi media elektronik utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar